Rabu, 14 September 2016


Di awal artikel ini saya ingin menulisan syair lagu ”Uang” dari Nicky Astria.
Kapan dan dimana saja diseluruh dunia ini
Tak habis orang bicara, tak henti orang berdiskusi
Tiada bukan, tiada lain
Mereka mencari cara tepat untuk mendapatkan
...Uang...
Ya, banyak orang berdiskusi guna mencari cara yang tepat untuk mendapatkan uang. Banyak pula dari mereka yang telah mempraktikkan hasil diskusi tersebut, mulai dari bekerja, menjalankan bisnis, atau menciptakan produk kekayaan intelektual. Ternyata mereka berhasil mendapatkan uang. Namun permasalahannya tidak banyak dari mereka yang mengetahui apa yang harus dilakukan setelah mendapatkan uang.
Sebagian besar dari mereka membelanjakan uangnya dengan membeli semua hal yang mereka inginkan. Tidak sulit ditebak, mereka akan segera kehabisan uang tersebut. Lalu mereka menjalankan aktivitas untuk mendapatkan uang kembali, dan mereka mendapatkan uang lagi, kemudian membelanjakan uang tersebut untuk keinginan yang lainnya, dan mereka kembali kehabisan uangnya. Lalu mencari uang kembali, berhasil mendapatkannya, kemudian membelanjakannya, dan kehabisan uang lagi, begitu seterusnya. 
Siklus ini akan terus berulang sampai akhirnya mereka tidak sanggup atau tidak mendapatkan kesempatan lagi untuk melakukan aktivitas mendapatkan uang. Tidak ada lagi uang untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka pun mulai menjual satu persatu barang berharga yang dimilikinya. Hingga pada akhirnya tidak ada lagi barang yang tersisa untuk dijual, dan mereka pun segera terdaftar sebagai rakyat miskin di arsip statistik dinas sosial pemerintah.
Sementara itu sebagian kecil dari mereka menyimpan uang yang mereka dapat di dalam tabungan, dan menyisihkan sebagian uang mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lalu mereka menjalankan aktivitas untuk mendapatkan uang kembali,  dan berhasil mendapatkannya. Kemudian mereka kembali menyimpan uang yang mereka dapat di dalam tabungan, dan menyisihkan sebagian untuk memenuhi kebutuhan mereka. Lalu mencari uang kembali, berhasil mendapatkannya, sebagian disimpan dan  sebagian lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, begitu seterusnya. 
Siklus ini pun akan terus berulang sampai akhirnya uang tabungan mereka terkumpul dalam jumlah yang besar. Lalu mereka membelanjakannya  untuk membeli saham-saham perusahaan kecil, membeli rumah dan toko untuk disewakan, dan membeli hal-hal lain yang dapat menambah pendapatan mereka. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk pensiun. Namun uang  terus mereka dapatkan dari dividen saham mereka, dari uang sewa rumah dan toko mereka, serta dari hal-hal lainnya yang dapat menambah uang mereka. Kemudian mereka segera terdaftar sebagai pendiri  yayasan sosial di  departemen hukum pemerintah.
Suatu ketika saya sedang berada di dalam kelas manajemen keuangan pada program pasca sarjana magister manajemen di salah satu universitas negeri di pulau sumatera. Pada saat itu dosen yang mengajar mata kuliah tersebut menceritakan tentang riset kecilnya. Beliau menanyakan kepada sejumlah mahasiswa yang menghadiri kelasnya dengan pertanyaan, ”Berapa batang atau berapa bungkus rokok yang anda konsumsi setiap harinya?” Rata-rata mahasiswa menjawab dua bungkus rokok. 
Jika kita asumsikan satu bungkus rokok seharga Rp. 10.000, itu berarti rata-rata mahasiswa membelanjakan uang mereka sebesar Rp. 20.000 sehari. Jika kita asumsikan satu bulan terdiri dari tiga puluh hari, maka rata-rata mahasiswa membelanjakan uang mereka sejumlah Rp. 600.000 sebulan hanya untuk rokok. Wow, bukan jumlah yang sedikit untuk dihabiskan dengan cara dibakar.
Jikalaulah setelah membaca buku ini mereka terbujuk untuk menabungkan uang yang selama ini mereka gunakan untuk mengonsumsi rokok tersebut, apa yang akan mereka dapatkan dalam waktu lima tahun kedepan setelah mereka lulus kuliah?
Dari perhitungan sederhana saya, dalam lima tahun kedepan mereka akan memiliki tabungan sebesar Rp. 36.000.000, yang didapat dari Rp. 600.000  dikali  60 Bulan. Jika setiap lulusan S1 di Indonesia memiliki tabungan sebesar ini, maka mereka tidak akan tergesa-gesa mencari pekerjaan. Karena uang tersebut dapat saja mereka gunakan untuk memulai sebuah bisnis bersama teman-temannya, atau dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikannya.

Perhitungan di atas akan jauh berbeda hasilnya jika mereka memutuskan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan lainnya, seperti ke dalam polis asuransi, reksadana, valuta asing, emas, deposito, dan bentuk-bentuk lainnya. Inilah persoalan yang banyak dilupakan oleh mereka para generasi muda, yaitu persoalan, ”Me-na-bung”.

Menabunglah atau Anda Akan Miskin

Senin, 05 September 2016

Uang, uang dan uang… Siapa yang tidak kenal dengan uang ?, saya yakin anda semua mengenal uang dengan baik, namun hanya dengan mengenal uang saja itu tidak cukup. Ya, anda harus benar-benar memahami tentang uang untuk bisa membujuknya mengalir secara sukarela ke kantong anda. Uang lebih dari sekedar benda mati yang tidak bergerak, kalau boleh saya katakan uang adalah benda mati yang lebih mempunyai taste. Uang memiliki perasaan yang sangat sensitif, jadi anda harus benar-benar memperhatikan perasaan-perasaanya tersebut, mari kita bahas satu persatu :

Moneys Work Procedure

Selasa, 12 Juli 2016

Resep Pecel Khas Kudus – Pecel adalah sajian yang sangat terkenal di Pulau Jawa. Kota yang memiliki sajian pecel terkenal adalah Madiun dan Ponorogo. Meskipun demikian, banyak sekali kota atau daerah lainnya yang mengkreasikan pecel sesuai selera mereka. Contoh yang akan kami bahas kali ini adalah dari Kudus.

Kalau biasanya pecel disajikan dengan nasi putih hangat, pada resep pecel khas Kudus ini justru berbeda. Bahan pokoknya adalah potongan lontong, meskipun sayuran yang digunakan kurang lebih sama. Yang membuatnya berbeda juga dari segi pelengkapnya, yaitu docang atau campuran kelapa parut, daun jeruk serta kencur dan lainnya yang dikukus.

Lauknya bisa Anda pilih yang mana, ada tempe goreng, tahu goreng ataupun sundukan atau sejenis hati ayam yang ditusuk-tusuk seperti sate. Penasaran ingin merasakannya? Gunakan resep pecel khas Kudus untuk membuat sajian ini!

Bahan:

  • 6 lonjor kacang panjang, potong-potong sesuai selera
  • ¼ kg kangkung, potong-potong sesuai selera
  • 1 ons kecipir, potong-potong sesuai selera
  • 1 ons tauge, seduh
  • 4 buah lontong, potong-potong
Bahan Saus atau Sambal:
  • 1 ½ ons kacang tanah kulit, goreng dan haluskan
  • 2 siung bawang putih, rebus
  • 3 buah cabai merah, rebus
  • 2 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
  • 1 cm kencur
  • 3 ½ sendok teh gula merah
  • 1 ½ sendok teh garam
  • ½ sendok teh asam Jawa, larutkan dengan ½ sendok makan air
  • ¼ sendok teh teras, goreng
  • 175 ml air mendidih

Bahan Docang:

  • 2 lembar daun jeruk, buang tulangnya
  • 1 ½ ons kelapa, diparut kasar

Bumbu Halus:

  • ¼ sendok teh gula pasir
  • ½ sendok teh garam
  • ½ cm kencur

Cara Membuat:

  1. Pertama, siapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pecel khas Kudus.
  2. Kedua, cuci bersih potongan kacang panjang, kangkung dan kecipir dengan air. Tiriskan lalu rebus hingga matang
  3. Lalu buat sambal atau sausnya dengan menghaluskan cabai merah dan bawang putih yang sudah direbus bersama daun jeruk, kencur, garam, gula merah serta terasi
  4. Kemudian, masukkan kacang tanah halus sambil diuleg rata. Campur dengan menuangi air panas sedikit demi sedikit agar lebih kental
  5. Selanjutnya, buat docang dengan mengaduk semua bahannya bersama bumbu halus sampai rata, lalu kukus selama seperempat jam hingga matang
  6. Terakhir, tata potongan lontong di piring saji bersama semua sayuran. Siram dengan sambal kacang dan taburi docang
  7. Hidangan pecel khas Kudus siap dinikmati

Baca Juga : Resep Membuat Halua Kenari Khas Sulawesi Utara
Resep pecel khas Kudus di atas akan menghasilkan 4 porsi sajian. Mari santap sajian ini selagi masih sedap. Selamat menikmatinya dan salam koki!

Resep Membuat Pecel Khas Kudus

Senin, 11 Juli 2016

Resep Olos Khas Tegal – Olos. Sajian atau lebih tepatnya gorengan ini berasal dari Tegal. Makanan yang bentuknya bulat tersebut menggunakan tepung kanji sebagai bahan kulit luarnya, sehingga agak kenyal. Isiannya berupa tumisan kol, tauge serta daun bawang. Makanan dengan bentuk imut ini juga memiliki kekhasan rasa pedas, tanpa tambahan sambal dan sebagainya.

Kuliner khas kota warteg ini memang masih baru, karena muncul sekitar 2012 dan sampai sekarang sudah berkembang pesat. Bagi pecinta pedas, tentu saja olos menjadi makanan favorit. Nah, Anda jangan kaget kalau menemukan potongan cabai pada isian sajian resep olos khas Tegal ini. Sebab, itulah ciri khas olos.
Olos Khas Tegal
Olos Khas Tegal
Bagi yang rindu akan kampung halaman, bisa mulai membuatnya di rumah atau di tempat kost bersama teman-teman dengan resep olos khas Tegal ini. Prosesnya mirip dengan membuat bakwan dan sejenisnya, kok. Mudah dan cepat!

Bahan:

  • 500 gram tepung terigu
  • 250 gram tepung kanji
  • 4 lembar kol, potong-potong sesuai selera
  • Tauge secukupnya
  • Daun bawang secukupnya, potong-potong
  • 2 siung bawang putih, dihaluskan
  • Garam secukupnya
  • Penyedap rasa secukupnya
  • Air secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus:

  • Bawang merah secukupnya
  • Bawang putih secukupnya
  • Cabai rawit sesuai selera
  • Garam secukupnya

Cara Membuat:

  1. Pertama, siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengolah olos khas Tegal sesuai takaran di atas
  2. Kedua, cuci bersih kol, tauge dan daun bawang yang sudah dipotong-potongi sesuai selera. Tiriskan dan sisihkan dulu.
  3. Selanjutnya, buat adonan kulit dengan mencampurkan tepung terigu dan tepung kanji dalam sebuah wadah
  4. Lalu, tambahkan bawang putih yang sudah dihaluskan bersama penyedap rasa serta garam secukupnya
  5. Kemudian, tuangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk agar tidak keenceran dan bisa dibentuk
  6. Berikutnya, buat isiannya dengan memanaskan minyak untuk menumis bumbu halus sampai harum
  7. Setelah itu, masukkan potongan kol, daun bawang dan tauge ke dalam tumisan bumbu dan oseng kembali sampai tercampur rata. Matikan api dan angkat serta diamkan hingga agak dingin
  8. Sesudahnya, ambil adonan kulit olos dan isi dengan campuran kol. Bulatkan dengan ukuran sesuai selera
  9. Ulangi langkah tersebut sampai adonan dan isian habis.
  10. Terakhir, panaskan minyak goreng untuk menggoreng bulatan olos sampai berubah warna dan matang
  11. Sajian siap dihidangkan di piring saji untuk lekas dinikmati

Resep Membuat Olos Khas Tegal

Next → Beranda